Peluncuran Situs Data Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK)
12/07/2012
Situs data Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (www.snpk-indonesia.com) diluncurkan secara resmi pada 7 Desember 2012 oleh Menko Kesra Agung Laksono di Hotel Borobudur, Jakarta. Acara peluncuran dihadiri oleh perwakilan Bappeda dari sembilan wilayah pemantauan SNPK, pejabat kementerian terkait, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa.
Acara peluncuran situs data SNPK dibuka dengan serangkaian pidato sambutan dari Menko Kesra, Perwakilan Bank Dunia, dan Plt Asdep Urusan Konflik Sosial Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Kemenko Kesra.
Di dalam sambutannya Menko Kesra Agung Laksono berharap situs data SNPK dapat membantu upaya pencegahan konflik secara lebih optimal. “Tujuan SNPK adalah untuk mendeteksi pemicu kekerasan lebih dini, merespon program dan kebijakan lebih efektif, memantau dampak program dan kebijakan, serta melibatkan masyarakat sipil untuk mencari solusi.”
Data-data yang tersimpan dalam situs data SNPK, menurut Menko Kesra, dapat digunakan untuk langkah-langkah pencegahan konflik. “Kami berpandangan bahwa sebaik-baiknya penyelesaian konflik adalah upaya pencegahan. Ini perlu terkoordinasi dengan baik agar data yang ada dapat dipakai sebagai bahan bagi tindakan langkah-langkah preventif.”
Selain mengungkapkan apresiasi terhadap kontribusi Bank Dunia dalam proyek SNPK, Menko Kesra menegaskan komitmen pemerintah untuk membiayai keberlangsungan situs data SNPK. "Pembiayaan kami dibantu World Bank 100 persen, terimakasih kepada World Bank. Tapi tahun depan akan di-cover APBN secara keseluruhan," imbuhnya.
Perwakilan Bank Dunia Jan Weetjens dalam sambutan pidatonya menjelaskan bahwa Bank Dunia berkontribusi dalam proyek SNPK dengan memberikan bantuan teknis. Hal tersebut karena Indonesia dinilai sebagai negara yang memiliki pengalaman luas dan komitmen kuat dalam upaya penanganan konflik kekerasan.
Nelwan Harahap, Plt Asdep I Urusan Konflik Sosial Kedeputian I Kemenko Kesra, menjelaskan SNPK adalah sistem informasi penyedia data dan analisis konflik dan kekerasan yang terjadi di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan metodologi yang sudah teruji dan bersumber pada berita surat kabar lokal. Menurutnya, SNPK dirancang untuk memetakan residu konflik lama dan mendeteksi potensi permasalahan baru. Saat ini situs data SNPK memantau sembilan wilayah dengan cakupan data dari tahun 1998 sampai sekarang. Cakupan data akan diperluas menjadi 13 wilayah di tahun mendatang dan secara bertahap akan diperluas hingga mencakup seluruh wilayah Indonesia.